ASSALAMUALAIKUM
Welcome My Blog

Selasa, 31 Oktober 2017

Dasar Desain Grafis

Hallo Teman - Teman pecinta Desain Grafis, Pada Artikel kali ini saya ingin berbagi sedikit pengenalan Dasar - Dasar Desain atau Unsur Rupa. Di dalam artikel ini saya akan menjelaskan teori desain tentang Garis, Bidang, Komposisi, Tekstur, Warna, Ruang, Kontras, Proporsi, Skala dan Modul. Berikut penjelasannya :
1. Garis adalah Garis merupakan deretan titik yang menyambung dengan kerapatan tertentu, atau dpat pula berupa dua buah titik yang dihubungkan. Garis memiliki sifat memanjang dan memiliki arah tertentu. Walaupun memiliki unsur ketebalan, namun sifat yang paling menonjol adalah dimensi panjangnya. Dari bentuknya, garis dibedakan atas garis lurus, garis lengkung, dan garis patah (zig zag). Garis juga memiliki karakter tertentu tergantung pada media, teknik, dan tempat membuatnya. Garis mempunyai macam – macam karakter :
    •    Garis Lurus bersifat Mengarah dan Tegas
    •    Garis Melengkung bersifat Lembut dan Feminim
    •    Garis Patah – Patah bersifat Keras, Tegas dan Jantan

2. Bidang adalah unsur rupa yang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume.  Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna.

3. Komposis adalah susunan, Komposisi di bagi menjadi 2 :
    •    Simetri : Pola simetri menggambarkan dua bagian yang sama dalam sebuah susunan. Komposisi yang berpola simetri meletakan fokusnya di tengah, dan meletakan unsur – unsurnya dibagian kiri sama dengan di bagian kanan, ibarat pinang di belah dua. Jika ada 2 fokus dalam komposisi simetri, maka penempatannya bisa satu di kiri, satu di kanan. Penempatan demikian membarikan kesan bagian kiri dan kanan sama kuat. Komposisi berpola simetri memberikan kesan formal, beraturan dan statis
   
   •    Asimetri : Komposisi asimetri meletkan fokusnya tidak di tengah – tengah dan paduan warna unsur – unsur bagian kiri tidak sama dengan bagian kanan, tetapi tetap memancarkan keseimbangan. Komposisi asimetri memberikan kesan keteraturan yang bervariasi dan karenanya tidak formal serta lebih dinamis.
        -    Aksen adalah Penyeimbang dalam komposisi asimetri
        -    Aksen dapat berbentuk titik, Garis atau Bidang
    
  •    Bebas / Informasi : Komposisi pola bebas meletakkan focus dan unsur-unsurnya secara bebas, tetapi tetap memelihara keseimbangan. Dibandingkan dengan pola asimetri, pada pola bebasini kesan keteraturan dan kesan formal sama sekali tidak terasa. Meskipun demikian, kecermatan dan ketelitian dalam membentuk irama dan keseimbangan menjadikan komposisi berpola bebas ini tampak dan terasa lebih hidup serta semakin menarik.
4. Tekstur adalah sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh karena itu terdapat dua jenis tekstur, yaitu tekstur nyata,yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan, dan tekstur semu (maya), yaitu kesan permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda kesannya.



5. Warna, Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan, yaitu teori warna berdasarkan cahaya (dipelopori Isac Newton), dan teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Untuk kepentingan pembelajaran seni rupa, artikel ini membahas teori warna berdasarkan pigmen, yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya; 1) .Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru, 2). Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau, 3). Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder, 4). Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain, 5). Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
6. Ruang, Ruang dalam karya tiga dimensi dapat dirasakan langsung oleh pengamat seperti halnya ruangan dalam rumah, ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya. Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melelui beberapa cara, diantaranya: 1). Melalui penggambaran gempal,  2). Penggunaan perspektif,  3). Peralihan warna, gelap terang, dan tekstur,  4). Pergantian ukuran,              5). Penggambaran bidang bertindih, 6). Pergantian tampak bidang,  7). Pelengkungan atau pembelokan bidang, dan 8). Penambahan bayang-bayang.
7.   Kontras adalah Sesuatu yang berlawanan
8.   Proporsi adalah Perbandingan terhadap keseluruhan
9.   Skala adalah Perbandingan terhadap sesuatu yang sudah ditentukan
10. Modul adalah Perbandingan  Suatu Ukuran yang di tentukan oleh diri sendiri
sumber: https://www.dumetschool.com/blog/Dasar-Dasar-Desain-atau-Unsur-Rupa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian desain multimedia

Desain Multimedia adalah salah satu mata pelajaran paket Multimedia (MM) pada program keahlian Teknik Komputer dan Informatika (TKI). Berd...